Gelombang pada Tali
Gambar 3. Gelombang Stasioner akibat Pantulan Ujung Bebas
Sumber: http://fisikastudycenter.com/
Untuk memahami materi Gelombang pada Tali berikut ini adalah video contoh gelombang pada tali :
Temukan jawabannya melalui simulasi PhET topik Gelombang pada Tali berikut :
Lakukan simulasi percobaan Gelombang dengan panduan LKPD. Gelombang pada Tali berikut ini
Jika masih kurang paham tentang LKPD simulasi PhET tentang Gelombang pada Tali diatas maka dapat juga menggunakan bantuan video tutorial simulasi PhET tentang Gelombang pada Tali berikut ini :
Setelah kamu belajar gelombang pada tali, mari kita berlatih mengerjakan soal latihan berikut ini
Setelah mengikuti soal maka tibalah saatnya kita ulangan materi Gelombang pada Tali
klik disini untuk menuju laman ulangan, lalu masukkan username dan password yang sudah saya berikan di kelas
Jika ingin mengetahui materi Gelombang pada Tali lebih jelas lagi maka dapat klik disini atau dapat juga klik disini
Selain itu, dapat diunduh materi Gelombang pada tali dalam bentuk pdf yaitu dengan klik disini
Sumber gelombang adalah getaran. Gelombang adalah getaran yang merambat. Setiap benda yang berjalan dicirikan mempunyai kecepatan. kecepatan gelombang bergantung pada sifat medium, dimana ia merambat. Kecepatan gelombang tali yang terentang, maupun gelombang pada dawai tergantung pada tegangan tali dan massa tali per satuan panjang.kecepatan inilah yang akan mempengaruhi frekuensi tertentu yang super posisinya menghasilkan suatu pola getaran stasioner yang disebut gelombang berdiri.
Gerak gelombang muncul di hampir tiap tiap cabang fisika. gelombang mekanis berasal di dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan normalnya. Sifat-sifat medium yang menentukan laju sebuaah gelombang melalui medium tersebut addalah inersianya dan elastisitasnya. Kedua faltor ini bersama-sama akan menentukan laju gelombang.
Cepat Rambat Gelombang pada Tali
Jika tali digetarkan dengan frekuensi yang tepat, kedua gelombang
akan berinterferensi sedemikian sehingga akan dihasilkan gelombang
berdiri dengan amplitudo besar. Gelombang ini disebut “gelombang
berdiri” karena tampaknya tidak merambat. Gelombang stasioner biasa juga
disebut gelombang tegak,gelombang berdiri atau gelombang diam, karena
terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Tali hanya berosilasi ke atas ke bawah dengan pola yang tetap.Titik
interferensi destruktif, dimana tali tetap diam, disebut simpul;
titik-titik interferensi konstruktif, dimana tali berosilasi dengan
amplitudo maksimum, disebut perut.Simpul dan perut tetap di posisi
tertentu untuk frekuensi tertentu. Amplitudo pada gelombang stasioner
tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang
tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang
amplitudo maksimum.
Gambar 1. Simpul dan Perut pada Gelombang Berdiri
Sumber:http://www.instafisika.com/
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang
untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang (λ) adalah
jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah
banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
Jadi dapat dirumuskan bahwa:
v = λ .f ,
T = 1f ,
maka v = λT
Keterangan:
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
T = Periode gelombang (s)
F = Frekuensi (Hz)
λ = Panjang gelombang (m)
- Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner juga disebut gelombang berdiri.Gelombang
stasioner terbentuk akibat gerak medium yang berlawanan arah dengan
gelombang atau akibat pertemuan dua gelombang yang arahnya
berlawanan.contoh gelombang stasioner adalah gelombang pada tali yang
digetarkan terus-menerus.
- Gelombang Stasioner pada ujung terikat
Gambar 2. Gelombang Stasioner pada Ujung Terikat
Sumber: http://fisikastudycenter.com/
Seutas tali diikatkan kuat pada sebuah tiang dan ujung yang satunya
digetarkan terus menerus. Setelah mengenai tiang, gelombang datang akan
terpantul. gelombang pantulan akan berbalik fase. Jadi, gelombang
pantulnya berbeda fase 180 derajat dengan gelombang datang.
Persamaan gelombang datang (dari kiri) adalah yd = A sin (ω t-kx) sedangkan gelombang pantulannya yang merambat dari kiri kekanan dan fasenya berubah 180 derajat memiliki persamaan:
yp = – Asin (ω t + kx).
Hasil pertemuan gelombang datang dengan gelombang pantulan membentuk
sebuah gelombang stasioner.persamaan gelombang stasioner hasil gabungan
gelombang datang dan gelombang pantul itu dapat diperoleh dengan
menjumlahkan simpangan kedua gelombang
y = yd + yp = A sin (ω t-kx) +(-Asin(ω t+kx))
Berdasarkan identitas trigonometri kita peroleh persamaan gelombang stasionernya adalah:
y = 2A sin (kx) cos (ω t)
Amplitudo gelombang stasioner pada ujung terikat itu adalah:
As = 2A sin kx
- Gelombang Stasioner Akibat Pantulan pada Ujung Bebas
Gambar 3. Gelombang Stasioner akibat Pantulan Ujung Bebas
Sumber: http://fisikastudycenter.com/
Yang dimaksud ujung bebas adalah ujung yang bisa bebas bergerak.Bisa
di analogikan pada ujung yang dikaitkan pada cincin.Gelombang pantulan
pada ujung bebas tidak mengalami perubahan fase, hanya berbalik
arah.persamaan gelombang datang adalah yd = A sin (ω t-kx), sedangkan persamaan gelombang pantulannya adalah yp = A sin (ω t + kx). persamaan gelombang stasioner diperoleh dengan menjumlahkan gelombang datang dengan gelombang pantulannya.
y = yd + yp = Asin (ω t-kx) + Asin (ω t+kx), dengan mengingat identitas trigonometri diperoleh:
y = 2A cos (kx) sin (ω t)
besar amplitudo gelombang stasioner pada ujung bebas adalah:
As= 2A cos (kx)
Yang menunjukkan besar amplitudo tersebut bergantung posisinya.Jika
ujung tali dibuat tetap, dan frekuensi getaran diatur sehingga panjang
tali merupakan kelipatan dari setengah gelombang, sehingga gelombang
berdiri ini dalam keadaan resonansi. Pola gelombang stasioner ketika
terjadi nada dasar (harmonik pertama), nada atas pertama (harmonik
kedua), dan nada atas kedua (harmonik ketiga) adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.Resonansi pada Ujung Tetap
Sumber: http://fisikon.com/
Frekuensi nada yang dihasilkan bergantung pada pola gelombang yang
terbentuk pada dawai, umumnya sama dengan frekuensi tegangan bolak balik
PLN (50 Hz). Berdasarkan gambar diatas, panjang gelombang nada dasar,
nada dasar pertama, dan nada dasar kedua berturut- turut 2L, L, dan 23 L. Secara umum, ketiga panjang gelombang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan:
λn= 2L(n+1) atau λ = 2Ln
Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan:
fn = vλn = nv2L = n . f1
dimana f1 = vλ1 = v2L
adalah frekuensi dasar. Setiap frekuensi resonan merupakan kelipatan
bilangan bulat (2x, 3x, dan seterusnya) dari frekuensi dasar.
Keterangan:
fn = Frekuensi nada ke- n (Hz)
v = Cepat rambat gelombang dalam dawai
L = Panjang dawai
Gambar 1. Gelombang pada Tali
Untuk memahami materi Gelombang pada Tali berikut ini adalah video contoh gelombang pada tali :
Temukan jawabannya melalui simulasi PhET topik Gelombang pada Tali berikut :
Lakukan simulasi percobaan Gelombang dengan panduan LKPD. Gelombang pada Tali berikut ini
Jika masih kurang paham tentang LKPD simulasi PhET tentang Gelombang pada Tali diatas maka dapat juga menggunakan bantuan video tutorial simulasi PhET tentang Gelombang pada Tali berikut ini :
Setelah kamu belajar gelombang pada tali, mari kita berlatih mengerjakan soal latihan berikut ini
Setelah mengikuti soal maka tibalah saatnya kita ulangan materi Gelombang pada Tali
klik disini untuk menuju laman ulangan, lalu masukkan username dan password yang sudah saya berikan di kelas
Jika ingin mengetahui materi Gelombang pada Tali lebih jelas lagi maka dapat klik disini atau dapat juga klik disini
Selain itu, dapat diunduh materi Gelombang pada tali dalam bentuk pdf yaitu dengan klik disini